Translate

01 Juni 2009

Kota yang Rindang dan Kepala Daerah Terpilih

Jalan Sudirman dari depan Bathesda sampai pertigaan Terban, jalan Suroto, jalan Gayam dan jalan Senopati adalah sedikit jalan di Kota Yogya yang masih menawarkan keteduhan bagi warga Yogya dengan pohon-pohon yang rindang.
Tumbuhnya pohon-pohon jelas tidak begitu saja ada. Tetapi nampak terencana oleh kebijakan kepala daerah yang menyadari pentingnya kualitas lingkungan. Yang jelas bukan oleh kepala daerah yang menjabat dalam kurun dua puluh tahun terakhir. Yang memiliki kepedulian untuk mendukung kualitas lingkungan kota supaya berkualitas.
Jalan jalan tersebut nampak belum “disentuh” oleh kebijakan ekonomis yang gemar mengganti pohon-pohon dengan tiang-tiang besar dan tinggi untuk menopang papan reklame.
Kota berasal dari bahasa Sanskerta, kotta atau kita yang berarti kubu atau perbentengan. Di jaman dulu, kota dibentengi oleh pepohonan yang rindang dan tinggi. Benteng hidup ini berfungsi untuk menjaga kelestarian lingkungan, menjaga cadangan air dan udara bersih bagi penduduknya serta sebagai sarana untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang ekstrim seperti kemarau atau musim hujan yang berkepanjangan dan adanya bencana lain seperti angin ribut atau badai.
Kondisi seperti itu saat ini masih banyak ditemui di desa-desa dimana pemukiman penduduknya dicirikan oleh keberadaan pohon-pohon yang tinggi dan rindang seperti pohon kelapa dan bambu. Sementara sawah atau ladang terhampar luas mengelilingi pemukiman mereka.
Beda dengan kondisi kota-kota besar termasuk Yogya. Kota lebih banyak dibentengi oleh papan reklame dan simbol-simbol pembangunan seperti tugu atau gapura. Saat memasuki kota, jarang ada sambutan dari rindangnya pepohonan yang ada di kiri kanan jalan. Tetapi disambut oleh beraneka ragam papan atau spanduk reklame.
Pejabat walikota Yogya telah silih berganti. Namun keteduhan di jalan Suroto, jalan Gayam oleh pohon tanjung dan rindangnya pohon kenari (Canarium amboinense) di depan Balai Yasa jalan Kusbini serta pohon angsana (Pterocarpus indicus) di jalan Senopati. Atau asrinya jalan Sudirman dari depan Bathesda sampai pertigaan Terban. Ternyata belum mampu menggugah kemauan politik para kepala daerah yang pernah memimpin Yogya untuk menjadikan Kota Yogya lebih rindang.
Adakah kepala daerah kota Yogya yang terpilih berani membuat keputusan dan kebijakan untuk menjadikan Yogya rindang. Dengan melakukan penataan kembali tiang listrik, telpon, papan-papan reklame yang ada di tepi jalan. Tidak khawatir adanya penurunan anggaran pendapatan daerah dan takut mendapat kritikan dari sebagian atau sekelompok orang yang terganggu kepentingannya, demi menciptakan kota Yogya dengan lingkungan yang berkualitas.
Ketika kualitas lingkungan kota mengalami degradasi, upaya mengembalikannya tidak cukup dengan meneyelenggarakan lomba melukis atau menulis dengan tema lingkungan. Menanam ribuan bibit pohon dan berkampanye tentang lingkungan secara seremonial. Walikota terpilih mesti tegas dan arif dalam mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada kelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan kota Yogya. Warga Yogya menunggu.
Eko Indarwanto, (Kompas Jogja, 6 Desember 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar